Pasar kripto kembali bergejolak setelah pengumuman penting dari Federal Reserve (The Fed) pada Rabu malam waktu AS. Bank sentral Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, dari sebelumnya 4,25% menjadi 4,00%. Keputusan ini sebenarnya sudah sesuai dengan ekspektasi pasar dan dinilai sebagai katalis positif untuk aset berisiko seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan XRP. Namun, justru setelah pengumuman tersebut, harga ketiga aset utama itu kompak mengalami penurunan.
Sentimen Positif Tidak Bertahan Lama
Berdasarkan data pasar, harga Bitcoin turun ke bawah $112.000 sesaat setelah pengumuman, sementara Ethereum dan XRP masing-masing terkoreksi sekitar 3–5%. Padahal, banyak analis memperkirakan keputusan pemangkasan suku bunga akan memperkuat momentum bullish menjelang akhir tahun 2025.
Namun, reaksi pasar berbalik negatif setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan pernyataan yang dianggap “hati-hati” dalam konferensi pers pasca-FOMC. Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga tambahan di bulan Desember “tidak dapat dijamin”, sehingga pelaku pasar menilai The Fed belum sepenuhnya berkomitmen pada pelonggaran kebijakan moneter.
Ketidakpastian ini langsung memicu volatilitas di seluruh pasar, baik saham maupun aset digital. Dolar AS menguat, imbal hasil obligasi naik, dan investor beralih ke aset yang dianggap lebih aman. Kombinasi faktor tersebut menekan harga Bitcoin dan altcoin utama lainnya.
Dampak Langsung ke Pasar Kripto
Penurunan ini menandakan bahwa pelaku pasar kripto masih sangat sensitif terhadap kebijakan moneter AS. Dengan turunnya ekspektasi terhadap pelonggaran suku bunga lanjutan, demand terhadap aset kripto berisiko pun melemah.
Analis dari Julius Baer, Manuel Villegas, menyoroti bahwa volatilitas pasar ekuitas AS yang diukur dari pergerakan opsi menunjukkan potensi perubahan besar di pekan-pekan mendatang. Ia mengingatkan investor kripto untuk bersiap menghadapi fluktuasi ekstrem karena pasar sedang beradaptasi terhadap arah kebijakan baru The Fed.
Meski begitu, beberapa analis optimistis bahwa koreksi ini bersifat sementara. Salah satunya adalah Timothy Peterson, analis dan manajer investasi yang aktif di platform X (Twitter). Peterson memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat naik hingga 12% dalam sepekan ke depan, dengan potensi menuju $123.000 jika momentum teknikal tetap terjaga.
Analisis Sejarah FOMC dan Dampaknya pada Bitcoin
Dalam analisisnya, Peterson menyoroti hubungan historis antara pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan performa Bitcoin. Ia mencatat bahwa sejak 2023, pergerakan rata-rata Bitcoin setelah rapat FOMC biasanya 1,5 kali lebih besar dari kinerja minggu sebelumnya.
Dengan asumsi Bitcoin telah menguat 4% pada minggu sebelum pengumuman suku bunga, maka secara historis, potensi kenaikan lanjutan berada di kisaran 6–7%, bahkan hingga 15% pada skenario optimistis.
Artinya, meskipun pasar bereaksi negatif sesaat setelah pengumuman, data historis menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung pulih beberapa hari setelah keputusan The Fed, terutama jika likuiditas mulai kembali masuk ke pasar.
Perspektif Makro: Dolar dan Likuiditas Global
Salah satu faktor penting yang membentuk arah pasar kripto ke depan adalah kinerja dolar AS (DXY). Jika The Fed menunda pemangkasan suku bunga lebih lanjut, maka dolar berpotensi rebound, yang dapat menekan Bitcoin.
Sebaliknya, apabila data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan seperti kenaikan klaim pengangguran atau penurunan aktivitas manufaktur, The Fed mungkin kembali melanjutkan pemangkasan suku bunga pada Desember. Skenario ini akan mendukung pemulihan aset berisiko dan potensi reli kripto akhir tahun.
Beberapa analis juga menyoroti peningkatan likuiditas global (M2 money supply) yang mulai terjadi sejak awal Oktober. Kenaikan suplai uang ini biasanya mendahului kenaikan harga Bitcoin dalam waktu 8–12 minggu. Jika pola historis berulang, maka kenaikan signifikan dapat dimulai pada akhir Desember atau awal Januari 2026.
Ethereum dan XRP Ikut Terkoreksi
Ethereum (ETH) dan Ripple (XRP) tidak luput dari tekanan pasar. Harga ETH turun di bawah $2.900 setelah gagal menembus resistansi kuat di $3.050. Sementara itu, XRP, yang sebelumnya mengalami lonjakan tajam akibat optimisme pasar terhadap perkembangan regulasi, terkoreksi kembali ke kisaran $2.45–$2.50.
Menurut data on-chain, aktivitas whale XRP meningkat, menandakan sebagian besar investor besar sedang melakukan realokasi portofolio setelah keputusan The Fed. Meski demikian, volume transaksi harian tetap stabil, menunjukkan bahwa tekanan jual belum bersifat panik.
Bagi Ethereum, indikator teknikal masih menunjukkan peluang pemulihan. Jika ETH berhasil bertahan di atas area support $2.850, potensi rebound ke $3.100 masih terbuka, apalagi jika pasar Bitcoin kembali stabil dalam beberapa hari mendatang.
Pandangan Akhir: Konsolidasi Sebelum Kenaikan Baru?
Secara keseluruhan, meskipun penurunan pasca-pemangkasan suku bunga tampak mengecewakan, banyak analis menilai kondisi ini hanyalah fase konsolidasi alami sebelum reli berikutnya.
Pasar sedang menyesuaikan diri dengan arah kebijakan moneter yang masih belum pasti. Begitu The Fed memberi sinyal pelonggaran lebih lanjut, arus modal kemungkinan besar akan kembali mengalir ke aset digital, memicu gelombang kenaikan baru di kuartal pertama 2026.
“Volatilitas jangka pendek adalah bagian dari dinamika pasar kripto. Namun secara struktural, Bitcoin dan altcoin besar masih dalam tren naik menengah hingga panjang,” tulis Peterson dalam analisis terbarunya.
Grafik harian dari TradingView (BTCUSDT) menunjukkan bahwa meski harga terkoreksi, tren jangka menengah masih di atas garis MA-100, mengindikasikan struktur bullish tetap terjaga selama harga tidak jatuh di bawah support psikologis $108.000.
